Menghadapi Perang Proksi yang Semakin Tumbuh
Sebuah Proxy War atau Perang Proksi adalah perang yang terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti subjek perkelahian satu sama lain secara langsung. Sementara kekuatan yang dimiliki kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai proksi. Aktor non-negara kekerasan, dan tentara bayaran, serta pihak ketiga lainnya adalah subjek yang lebih sering digunakan dalam perang proksi. Diharapkan bahwa kelompok-kelompok ini bisa menyerang lawan tanpa menyebabkan perang skala penuh. Perang proksi juga telah berjalan beriringan bersama konflik skala penuh. Sehingga, hampir mustahil untuk memiliki perang proksi yang murni.
Korban dari Proxy War adalah negara-negara yang sedang berkembang, seperti negara kita, indonesia. Para penjajah ini berasal dari kalangan pencetus paham Neo-Imperialis, yaitu siapa lagi kalau bukan Amerika, Rusia, Inggris, dan Jerman.
Tujuan dari Proxy War ini adalah untuk menguatkan negara masing-masing. Karena melakukan proksi dengan senjata di zaman sekarang ini sangatlah tidak mungkin. Mereka membodohi negara berkembang hanya dengan memberikan uang. Intinya, mereka hanya ingin memperkaya dan mempunyai pengaruh besar terhadap dunia.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus belajar dengan baik dan menolak secara penuh NeoImperialisme, tolak penjajahan gaya baru, berdiri teguh dan selalu bersama melawan penjajahan yang berusaha mengembangkan daerah kekuasaannya. Jangan pernah mudah untuk terpengaruh, apalagi mengabil sebuah kesimpulan dari berita-berita yang kebenarannya masih diragukan. Bagaimanapun negara penjajah tidak akan membiarkan negara terjajah menjadi maju.
Kesimpulannya, Indonesia bisa menjadi lebih maju dan kuat daripada Amerika, Jepang, Inggris, ataupun Jerman. Syaratnya hanyalah persatuan. Hal ini hanya bisa jika Indonesia mau bersatu padu melawan penjajahan gaya baru (NeoImperialisme) dan merebut kembali sumber-sumber kekayaan alam indonesia yang telah dikuasai penjajah dan kaki tangannya. Bila perlu tarik semua orang-orang pintar Indonesia yang bekerja diluar negeri kembali ke Indonesia, untuk membangun tanah air yang merdeka.
No comments:
Post a Comment